081310450939 Jasa Paket NIKAH / Walimah MUSLIM, Rias Pengantin, Pelaminan,Catering JAKARTA BEKASI
081310450939 Jasa Layanan penyedia Paket Nikah, Walimah, Resepsi, Wedding Muslim, Rias Pengantin, Dekorasi, pelaminan, Catering, Fotografi, video syuting Peofesional sesuai syariat Islam Daerah Jakarta, Bekasi, Depok
Minggu, 29 Januari 2012
Mengapa Anda Takut Menikah
Sudahkah anda menikah ? Sebuah
pertanyaan yang kadang membuat kita harus memikirkannya jika kita seorang
pemuda atau pemudi yang sudah menginjak usia dewasa. Menikah adalah dambaan
bagi pasangan muda mudi. Tapi menyiapkan diri untuk menjadi suami istri adalah
hal yang lebih penting dari hanya
persiapan fisik untuk menghadapi malam pertama. Apa sich yang perlu diketahui.
Suami-istri diibaratkan seperti pakaian, saling melengkapi, saling menutupi
kekurangan dan saling memperindah.. Berbicara tentang istri, berarti berbicara
tentang wanita, yang diibaratkan seperti kaca, indah dipandang namun mudah
pecah. Untuk itu dibutuhkan kelembutan untuk memelihara dan menjaganya. Umumnya
wanita sangat peka perasaanya, mudah sekali menangis, kurang akal dan agamanya
bahkan disifati sebagai tulang rusuk yang bengkok, yg apabila dibiarkan akan
bertambah bengkok, namun jika diluruskan dengan keras akan mematahkannya,
kemarahan maupun raut muka Anda yg berubah karena marah saja sudah membuatnya
tersiksa.
Jika para calon suami dan istri
dibekali pengetahuan kerumahtanggaan sesuai dengan Islam yang shahih dan
menerapkannya, saya punya keyakinan bahwa yang namanya UU Anti Kekerasan Rumah
Tangga maupun slogan-slogan emansipasi wanita itu tidak diperlukan. Mu’awiyah
bin Haidah Al-Qusyairi pernah menceritakan:” Aku pernah bertanya,”Wahai
Rasulullah, sebenarnya apa hakseorang istri atas diri suaminya?”. Beliau
menjawab, “Seorang istri harus mendapatkan makan sebagaimana yang kalian makan,
mendapatkan pakaian sebagaimana yang kalian pakai. Jangan sekali-kali memukul
wajahnya, jangan menjelek-jelekkannya, serta jangan memisahkan dirinya dengan
kalian kecuali hanya di dalam rumah saja.”
Suami yang shalih adalah suami yang
berpegang teguh kepada syariat agama dalam segenap urusan kehidupan. Ia
tunaikan kewajiban-kewajiban nya, baik kewajiban yg berhubungan dengan
Tuhannya, keluarganya, maupun orang-orang yang menjadi tanggungannya dengan
tulusan hati dan penuh tanggung jawab.
Selain itu, dalam urusan rumah tangga,
ia tidak menuntut haknya lebih banyak dari yang semestinya. bahkan lebih dari
itu, ia pun lapang dada bila hak yg semestinya ia dapatkan ternyata berkurang
dari yg semestinya. Ia pantang menyia-nyiakan kewajiban, bahkan ia tunaikan
kewajiban itu terlebih dahulu sebelum menuntut haknya. Demikian pula halnya
dengan wanita sholeha. Salah satu perilaku suami yang shalih adalah mempergauli
istrinya dengan baik. “Orang mukmin yg paling sempurna imannya adalah yg paling
baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah yg paling baik terhadap
istrinya.”
(HR.Tirmidzi, Abu Daud, Hasan Shahih).
Rasulullah bersabda:
“Orang yang paling baik diantara kalian
adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah orang yang
paling baik terhadap keluarganku.”
(HR.Tirmidzi, dishahihkan oleh Al
Albani).
“Tidaklah memuliakan perempuan kecuali
orang yg mulia, dan tidaklah menghinakan perempuan kecuali orang yg hina.
(HR.Ibnu Asakir)
Pertemuan Yang Menyenangkan
Setelah
pulang dari bekerja, sekolah, bepergian atau kegiatan apapun yang membuat Anda
berpisah dengan istri :
· Awali dengan salam dan wajah yang
berseri, salam adalah Sunnah dan sebuah do’a baginya (istri) sebagai kebaikan.
·
Jabat tangannya dan tunda berita yang tidak menyenanangkan untuk dibicarakan
nanti.
Pembicaraan
Dan Ajakan Yang Menyenangkan
· Memanggil dengan panggilan kesukaan-
Pilihlah kata-kata yang positif (baik) dan hindari yang negatif.
·
Berikan perhatianmu pada apa yang dibicarakannya denganmu. Ini dapat
menumbuhkan perasaan bahwa kita memperhatikan.
· Bicaralah
dengan jelas dan ulangi perkataanmu jika memang diperlukan hingga ia mengerti.
·
Panggillah istri (istri) dengan nama-nama yg disukainya, seperti : pujaan
hatiku, sayang, shaliha dsb.
Persahabatan Dan Rekreasi
· Meluangkan waktu untuk berbincang-bincang/
bercengkrama.
· Menyebarkan kabar gembira kepadanya.
·
Mengenang kembali kenangan bersama yang indah .
Permainan
Dan Senda Gurau
· Sering bercanda dan memiliki selera
humor. Misalnya : senda gurau di perjalanan, di rumah, mesra di meja makan,
canda ketika mandi dsb.
· Bermain dan berlomba satu sama lain
melalui olahraga ringan atau apapun. Mengajaknya untuk melihat hiburan yang
diperbolehkan syariat.
· Hindari melihat jenis hiburan yang
diharamkan syariat.
Membantu Pekerjaan Rumah Tangga
Dari Al-Aswad , ia berkata,
“Saya bertanya kepada Aisyah, ‘Apa yg
Rasulullah lakukan untuk keluarganya?’ Ia berkata :” Beliau selalu membantu
urursan rumah tangga dan apabila datang waktu sholat, beliau bergegas
menunaikannya.’ “ (HR.Bukhari)
· Melakukan hal yang dapat dilakukan
olehmu sendiri, terlebih lagi ketika ia sakit atau lelah.
·
Yang terpenting, bahwa hal ini menunjukkan secara nyata bahwa engkau menghargai
jerih payahnya.
Musyawarah
· Khususnya di dalam permasalahan
rumahtangga, seperti pendidikan anak, pembelian perabot rumah tangga dsb.
·
Tunjukkan perhatian bahwa pendapatnya adalah penting bagimu (meskipun
barangkali engkau tidak terlalu memerlukan pendapatnya) .
·
Perhatikan pendapatnya dengan seksama.
· Berinisiatif untuk merubah pandangannya,
jika dirasa perlu.
· Berterima kasih atas bantuan
pendapatnya.
Berkunjung Satu Sama Lain
(Bersilaturrahim)
· Memilih orang-orang yang diutamakan
untuk dikunjungi untuk membangun hubungan dengan mereka. Ada pahala yang besar
ketika mengunjungi kerabat dan orang-orang shalih. (Tidak hanya menghabiskan
waktu secara sia-sia).
· Memperhatikan adab-adab (etika)
Islami selama kunjungan (Adab bertamu, berbicara dsb).
·
Tidak memaksa istri untuk mengunjungi orang-orang yang membuatnya tidak nyaman
(tidak disukainya).
Etika Bepergian
· Berilah salam perpisahan yang hangat
dan wasiat yang baik
· Memintanya untuk mendo’akanmu.
·
Mintalah kerabat dan teman-teman (akhwat) yang shalih untuk menjaga keluargamu
ketika engkau tidak ada.
· Meninggalkan nafkah yg cukup untuk
memenuhi kebutuhannya.
· Usahakan untuk tetap berhubungan
dengannya baik lewat telefon, e-mail, surat-surat dsb.
·
Cepat kembali sesegera mungkin.
· Bawakan oleh-oleh/hadiah, meski hanya
setangkai bunga, sebatang coklat, makanan kesukaannya atau sepasang sepatu
cantik, hal-hal kecil ini dapat semakin menyuburkan cintanya padamu.
·
Hindari pulang tanpa memberi tahu terlebih dahulu.
·
Jika memungkinkan, ajaklah isteri besertamu.
· Bersegera
kembali ke rumah, jika urusan telah selesai. Nabi
pernah
berpesan kepada para suami sebagamana yang diriwayatkan oleh Aisyah,
” Jika kalian telah selesai urusan di
luar rumah, maka cepatlah kembali ke istrimu. Karena itu akan sangat besar
pahalanya.” (HR. Hakim)
Nafkah
· Suami
hendaknya dermawan dalam menafkahi istrinya. Dia tidak boleh kikir (tidak pula
boros).
·
Engkau mendapatkan pahala untuk semua pengeluaran pada kebutuhan meski hanya
sekerat roti yang ia berikan kepada istrinya melalui tangannya. (Hadis)
·
Sangat dianjurkan untuk berinisiatif memenuhi kebutuhan istri sebelum istir
memintanya kepada Anda.
Aroma Yang Wangi Dan Berdandan
· Mengikuti sunnah-sunnah fitrah
seperti mencukur bulu ketiak.
· Selalu berpenampilan bersih dan rapi.
·
Harumilah tubuhmu untuk menyenangkannya Berhubungan Intim
Mengobati
Hati
· Dusta demi kebahagiaan
·
Persembahkan hadiah
Menjaga Rahasia
Hindari menumbar rahasia pribadi
seperti rahasia ranjang, masalah pribadi istri, kekurangan istri maupun hal-hal
pribadi lainnya.
Bekerjasama Dalam Taat Kepada Allah.
· Membangunkannya untuk shalat lail.
·
Mengajari istri tentang Al-Qur’an, tafsir mdan hal-hal yang berkaitan dengan
agama yg lainnya sesuai kemmampuan anda, pergi kajian bareng atau membelikannya
buku-buku agama.
· Mengajarinya zikir pagi dan petang.
·
Menganjurkannya untuk membelanjakan uang di jalan Allah, seperti infaq,
bersedekah dsb.
· Membawanya untuk pergi haji dan umroh
jika mampu.
Memuliakan Keluarga Dan Kerabat Istri
· Membawanya untuk mengunjungi keluarga
dan kerabat istri, khususnya kepada orang tuanya.
·
Mengundang mereka untuk mengunjungi istri Anda dan menyambut mereka.
·
Memberi hadiah kepada mereka pada saat-saat tertentu.
·
Menolong mereka ketika mereka membutuhkan, dengan uang, tenaga, dsb.
·
Menjaga hubungan baik dengann keluarga dan kerabat istri meski si istri telah
meninggal duluan. Dalam hal ini, sang suami dianjurkan untuk mengikuti Sunnah
dan tetap memberikan sesuatu yang bisa diberikan oleh sang istri kepada mereka
semasa hidupnya.
Nasehat Dan Pengajaran
· Wasiat Al-Qur’an
·
Petunjuk rasulullah
· Para sahabat mengajari istri-istrinya
·
Wanita shalihah mencintai ilmu
· Hal ini diantaranya : Mengajarinya
tentang dasar-dasar keislaman, khususnya tentang Aqidah, Hak-hak dan
kewajiban-kewajiban sebagai istri, ibu dsb, Hukum-hukum Islam yang berhubungan
dengan masalah
wanita, Menganjurkannya untuk
mendatangi kajian, Membelikan buku-buku dan kaset-kaset Islami untuk
perpustakaan di rumah dll.
Cemburu Yang Terpuji
·
Sanjungan atas rasa cemburu
· Batas-batas cemburu yang terpuji
·
Pastikan ia memakai jilbab sesuai syariat sebelum keluar rumah.
·
Membatasi ikhtilat dengan non mahram.
· Hindari cemburu yang berlebihan
semisal mencegahnya untuk kleuar rumah pada perkara yang mubah, melarangnya
menjawab telefon dsb.
Kesabaran Dan Kelemah-Lembutan
· Perselisihan adalah hal yang wajar di
dalam pernikahan. Yang salah adalah respon yang berlebihan dan
membesar-besarkan masalah yang dapat meretakkan hubungan rumah tangga.
·
Jangan marah karena faktor pribadi, marah diperbolehkan bagi hal-hal yang
berhubungan dengan pelanggaran terhadap hak Allah, seperti melalaikan shalat,
ngerumpi dsb.
·Memaafkan istri. Mengingat segala
kebaikan istri kapanpun ia berbuat kesalahan.
· Menjaga
rasa cemburu istri
· Memahami kesalahan karena musibah
·
Menjaga perasaan labil ketika haid
· Memahami kekeliruan akibat kebodohan
·
Bagaimana memberi sanksi kepada istri
· Bagaimana memisahkan istri
·
Bagaimana engkau memukul
Hindarilah mengumpat, menghina atau
menggunakan kata-kata yg dapat menyakiti hatinya. Hindari menasihati/mencelan
ya di depan keluarga, di depan anak-anaknya apalagi di muka umum.
Minggu, 15 Januari 2012
Rabu, 04 Januari 2012
Referensi menikah menuju keluarga Sakinah mawahdah Warohmah
"Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih & sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya" (HR. Abu Sa'id)
"Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan)" (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah)
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu
rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir" (Ar-Ruum 21)
"Dan nikahkanlah orang-orang yang
sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari
hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA
MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan
Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (An Nuur 32)
"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah" (Adz Dzariyaat 49)
"Janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk" (Al-Isra 32)
"Dialah yang
menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia menciptakan
istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya" (Al-A'raf 189)
"Wanita-wanita yang
keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah
buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah
untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik (pula)" (An-Nur 26)
"Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan" ( An Nisaa : 4)
"Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku" (HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.)
"Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah" (HR. Tirmidzi)
"Janganlah seorang laki-laki berdua-duan (khalwat) dengan seorang perempuan, karena pihak ketiga adalah syaithan" (Al Hadits)
"Wahai para pemuda,
siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah
dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan
dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka
hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi
perisai baginya" (HR. Bukhori-Muslim)
"Janganlah seorang
laki-laki dan wanita berkhalwat, sebab syaithan menemaninya. Janganlah
salah seorang di antara kita berkhalwat, kecuali wanita itu disertai
mahramnya" (HR. Imam Bukhari dan Iman Muslim dari Abdullah Ibnu Abbas
ra).
"Barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah tidak melakukan khalwat
dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya, karena sesungguhnya
yang ketiga adalah syetan" (Al Hadits)
"Dunia ini dijadikan Allah penuh perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan hidup adalah istri yang sholihah" (HR. Muslim)
"Jika datang (melamar)
kepadamu orang yang engkau senangi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah
ia (dengan putrimu). Jika kamu tidak menerima (lamaran)-nya niscaya
terjadi malapetaka di bumi dan kerusakan yang luas" (H.R. At-Turmidzi)
"Barang siapa yang
diberi istri yang sholihah oleh Allah, berarti telah ditolong oleh-Nya
pada separuh agamanya. Oleh karena itu, hendaknya ia bertaqwa pada
separuh yang lain" (Al Hadits)
"Jadilah istri yang
terbaik. Sebaik-baiknya istri, apabila dipandang suaminya menyenangkan,
bila diperintah ia taat, bila suami tidak ada, ia jaga harta suaminya
dan ia jaga kehormatan dirinya" (Al Hadits)
"Tiga golongan yang
berhak ditolong oleh Allah : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan
Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang
menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram" (HR. Tirmidzi,
Ibnu Hibban dan Hakim)
"Wahai generasi muda !
Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan
lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara" (HR. Bukhari dan Muslim
dari Ibnu Mas'ud)
"Kawinlah dengan wanita
yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan
membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak" (HR. Abu Dawud)
"Saling menikahlah
kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan).
Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang
lain" (HR. Abdurrazak dan Baihaqi)
"Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah" (HR. Bukhari)
"Diantara kamu semua
yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua
yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang"
(HR. Abu Ya¡¦la dan Thabrani)
"Dari Anas, Rasulullah
SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam
keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat"
(HR. Ibnu Majah,dhaif)
"Rasulullah SAW
bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu.
Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan
menambah keluhuran mereka" (Al Hadits)
"Barangsiapa yang
menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk
agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu
dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya,
Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena
kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi
wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya,
Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan
nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa
memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya" (HR. Thabrani)
"Janganlah kamu
menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu
membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya
mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi
nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang
shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama" (HR. Ibnu Majah)
"Dari Jabir r.a.,
Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda : Sesungguhnya perempuan itu
dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ;
maka pilihlah yang beragama" (HR. Muslim dan Tirmidzi)
"Wanita yang paling
agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al
Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih)
"Jangan mempermahal
nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di
sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali
pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan)
"Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)" (HR. Ahmad)
"Dari Anas, dia berkata : " Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya" (Ditakhrij dari An Nasa'i)
"Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)
Langganan:
Postingan (Atom)