Minggu, 29 Januari 2012

Jasa Rias Wedding Bu Ruqoyah


Mengapa Anda Takut Menikah


Sudahkah anda menikah ? Sebuah pertanyaan yang kadang membuat kita harus memikirkannya jika kita seorang pemuda atau pemudi yang sudah menginjak usia dewasa. Menikah adalah dambaan bagi pasangan muda mudi. Tapi menyiapkan diri untuk menjadi suami istri adalah hal yang lebih penting dari  hanya persiapan fisik untuk menghadapi malam pertama. Apa sich yang perlu diketahui. Suami-istri diibaratkan seperti pakaian, saling melengkapi, saling menutupi kekurangan dan saling memperindah.. Berbicara tentang istri, berarti berbicara tentang wanita, yang diibaratkan seperti kaca, indah dipandang namun mudah pecah. Untuk itu dibutuhkan kelembutan untuk memelihara dan menjaganya. Umumnya wanita sangat peka perasaanya, mudah sekali menangis, kurang akal dan agamanya bahkan disifati sebagai tulang rusuk yang bengkok, yg apabila dibiarkan akan bertambah bengkok, namun jika diluruskan dengan keras akan mematahkannya, kemarahan maupun raut muka Anda yg berubah karena marah saja sudah membuatnya tersiksa.

Jika para calon suami dan istri dibekali pengetahuan kerumahtanggaan sesuai dengan Islam yang shahih dan menerapkannya, saya punya keyakinan bahwa yang namanya UU Anti Kekerasan Rumah Tangga maupun slogan-slogan emansipasi wanita itu tidak diperlukan. Mu’awiyah bin Haidah Al-Qusyairi pernah menceritakan:” Aku pernah bertanya,”Wahai Rasulullah, sebenarnya apa hakseorang istri atas diri suaminya?”. Beliau menjawab, “Seorang istri harus mendapatkan makan sebagaimana yang kalian makan, mendapatkan pakaian sebagaimana yang kalian pakai. Jangan sekali-kali memukul wajahnya, jangan menjelek-jelekkannya, serta jangan memisahkan dirinya dengan kalian kecuali hanya di dalam rumah saja.”Suami yang shalih adalah suami yang berpegang teguh kepada syariat agama dalam segenap urusan kehidupan. Ia tunaikan kewajiban-kewajiban nya, baik kewajiban yg berhubungan dengan Tuhannya, keluarganya, maupun orang-orang yang menjadi tanggungannya dengan tulusan hati dan penuh tanggung jawab.

Selain itu, dalam urusan rumah tangga, ia tidak menuntut haknya lebih banyak dari yang semestinya. bahkan lebih dari itu, ia pun lapang dada bila hak yg semestinya ia dapatkan ternyata berkurang dari yg semestinya. Ia pantang menyia-nyiakan kewajiban, bahkan ia tunaikan kewajiban itu terlebih dahulu sebelum menuntut haknya. Demikian pula halnya dengan wanita sholeha. Salah satu perilaku suami yang shalih adalah mempergauli istrinya dengan baik. “Orang mukmin yg paling sempurna imannya adalah yg paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah yg paling baik terhadap istrinya.” (HR.Tirmidzi, Abu Daud, Hasan Shahih). Rasulullah bersabda:
“Orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluarganku.”
(HR.Tirmidzi, dishahihkan oleh Al Albani).
“Tidaklah memuliakan perempuan kecuali orang yg mulia, dan tidaklah menghinakan perempuan kecuali orang yg hina. (HR.Ibnu Asakir)

Pertemuan Yang Menyenangkan

Setelah pulang dari bekerja, sekolah, bepergian atau kegiatan apapun yang membuat Anda berpisah dengan istri :· Awali dengan salam dan wajah yang berseri, salam adalah Sunnah dan sebuah do’a baginya (istri) sebagai kebaikan.· Jabat tangannya dan tunda berita yang tidak menyenanangkan untuk dibicarakan nanti.

Pembicaraan Dan Ajakan Yang Menyenangkan
· Memanggil dengan panggilan kesukaan- Pilihlah kata-kata yang positif (baik) dan hindari yang negatif.· Berikan perhatianmu pada apa yang dibicarakannya denganmu. Ini dapat menumbuhkan perasaan bahwa kita memperhatikan.· Bicaralah dengan jelas dan ulangi perkataanmu jika memang diperlukan hingga ia mengerti.· Panggillah istri (istri) dengan nama-nama yg disukainya, seperti : pujaan hatiku, sayang, shaliha dsb.

Persahabatan Dan Rekreasi
· Meluangkan waktu untuk berbincang-bincang/ bercengkrama.· Menyebarkan kabar gembira kepadanya.· Mengenang kembali kenangan bersama yang indah .

Permainan Dan Senda Gurau
· Sering bercanda dan memiliki selera humor. Misalnya : senda gurau di perjalanan, di rumah, mesra di meja makan, canda ketika mandi dsb.· Bermain dan berlomba satu sama lain melalui olahraga ringan atau apapun. Mengajaknya untuk melihat hiburan yang diperbolehkan syariat.· Hindari melihat jenis hiburan yang diharamkan syariat.

Membantu Pekerjaan Rumah Tangga
Dari Al-Aswad , ia berkata,
“Saya bertanya kepada Aisyah, ‘Apa yg Rasulullah lakukan untuk keluarganya?’ Ia berkata :” Beliau selalu membantu urursan rumah tangga dan apabila datang waktu sholat, beliau bergegas menunaikannya.’ “ (HR.Bukhari)· Melakukan hal yang dapat dilakukan olehmu sendiri, terlebih lagi ketika ia sakit atau lelah.· Yang terpenting, bahwa hal ini menunjukkan secara nyata bahwa engkau menghargai jerih payahnya.

Musyawarah
· Khususnya di dalam permasalahan rumahtangga, seperti pendidikan anak, pembelian perabot rumah tangga dsb.· Tunjukkan perhatian bahwa pendapatnya adalah penting bagimu (meskipun barangkali engkau tidak terlalu memerlukan pendapatnya) .· Perhatikan pendapatnya dengan seksama.· Berinisiatif untuk merubah pandangannya, jika dirasa perlu.· Berterima kasih atas bantuan pendapatnya.

Berkunjung Satu Sama Lain (Bersilaturrahim)

· Memilih orang-orang yang diutamakan untuk dikunjungi untuk membangun hubungan dengan mereka. Ada pahala yang besar ketika mengunjungi kerabat dan orang-orang shalih. (Tidak hanya menghabiskan waktu secara sia-sia).· Memperhatikan adab-adab (etika) Islami selama kunjungan (Adab bertamu, berbicara dsb).· Tidak memaksa istri untuk mengunjungi orang-orang yang membuatnya tidak nyaman (tidak disukainya).

Etika Bepergian 
· Berilah salam perpisahan yang hangat dan wasiat yang baik· Memintanya untuk mendo’akanmu.· Mintalah kerabat dan teman-teman (akhwat) yang shalih untuk menjaga keluargamu ketika engkau tidak ada.· Meninggalkan nafkah yg cukup untuk memenuhi kebutuhannya.· Usahakan untuk tetap berhubungan dengannya baik lewat telefon, e-mail, surat-surat dsb.· Cepat kembali sesegera mungkin.· Bawakan oleh-oleh/hadiah, meski hanya setangkai bunga, sebatang coklat, makanan kesukaannya atau sepasang sepatu cantik, hal-hal kecil ini dapat semakin menyuburkan cintanya padamu.· Hindari pulang tanpa memberi tahu terlebih dahulu.· Jika memungkinkan, ajaklah isteri besertamu.· Bersegera kembali ke rumah, jika urusan telah selesai. Nabi pernah berpesan kepada para suami sebagamana yang diriwayatkan oleh Aisyah,
” Jika kalian telah selesai urusan di luar rumah, maka cepatlah kembali ke istrimu. Karena itu akan sangat besar pahalanya.” (HR. Hakim)

Nafkah

· Suami hendaknya dermawan dalam menafkahi istrinya. Dia tidak boleh kikir (tidak pula boros).· Engkau mendapatkan pahala untuk semua pengeluaran pada kebutuhan meski hanya sekerat roti yang ia berikan kepada istrinya melalui tangannya. (Hadis)· Sangat dianjurkan untuk berinisiatif memenuhi kebutuhan istri sebelum istir memintanya kepada Anda.
Aroma Yang Wangi Dan Berdandan
· Mengikuti sunnah-sunnah fitrah seperti mencukur bulu ketiak.· Selalu berpenampilan bersih dan rapi.· Harumilah tubuhmu untuk menyenangkannya Berhubungan Intim

Mengobati Hati
· Dusta demi kebahagiaan· Persembahkan hadiah

Menjaga Rahasia
Hindari menumbar rahasia pribadi seperti rahasia ranjang, masalah pribadi istri, kekurangan istri maupun hal-hal pribadi lainnya.
Bekerjasama Dalam Taat Kepada Allah.
· Membangunkannya untuk shalat lail.· Mengajari istri tentang Al-Qur’an, tafsir mdan hal-hal yang berkaitan dengan agama yg lainnya sesuai kemmampuan anda, pergi kajian bareng atau membelikannya buku-buku agama.· Mengajarinya zikir pagi dan petang.· Menganjurkannya untuk membelanjakan uang di jalan Allah, seperti infaq, bersedekah dsb.· Membawanya untuk pergi haji dan umroh jika mampu.

Memuliakan Keluarga Dan Kerabat Istri
· Membawanya untuk mengunjungi keluarga dan kerabat istri, khususnya kepada orang tuanya.· Mengundang mereka untuk mengunjungi istri Anda dan menyambut mereka.· Memberi hadiah kepada mereka pada saat-saat tertentu.· Menolong mereka ketika mereka membutuhkan, dengan uang, tenaga, dsb.· Menjaga hubungan baik dengann keluarga dan kerabat istri meski si istri telah meninggal duluan. Dalam hal ini, sang suami dianjurkan untuk mengikuti Sunnah dan tetap memberikan sesuatu yang bisa diberikan oleh sang istri kepada mereka semasa hidupnya.

Nasehat Dan Pengajaran
· Wasiat Al-Qur’an· Petunjuk rasulullah· Para sahabat mengajari istri-istrinya· Wanita shalihah mencintai ilmu· Hal ini diantaranya : Mengajarinya tentang dasar-dasar keislaman, khususnya tentang Aqidah, Hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagai istri, ibu dsb, Hukum-hukum Islam yang berhubungan dengan masalah wanita, Menganjurkannya untuk mendatangi kajian, Membelikan buku-buku dan kaset-kaset Islami untuk perpustakaan di rumah dll.

Cemburu Yang Terpuji

· Sanjungan atas rasa cemburu· Batas-batas cemburu yang terpuji· Pastikan ia memakai jilbab sesuai syariat sebelum keluar rumah.· Membatasi ikhtilat dengan non mahram.· Hindari cemburu yang berlebihan semisal mencegahnya untuk kleuar rumah pada perkara yang mubah, melarangnya menjawab telefon dsb.

Kesabaran Dan Kelemah-Lembutan
· Perselisihan adalah hal yang wajar di dalam pernikahan. Yang salah adalah respon yang berlebihan dan membesar-besarkan masalah yang dapat meretakkan hubungan rumah tangga.· Jangan marah karena faktor pribadi, marah diperbolehkan bagi hal-hal yang berhubungan dengan pelanggaran terhadap hak Allah, seperti melalaikan shalat, ngerumpi dsb.·Memaafkan istri. Mengingat segala kebaikan istri kapanpun ia berbuat kesalahan.· Menjaga rasa cemburu istri· Memahami kesalahan karena musibah· Menjaga perasaan labil ketika haid· Memahami kekeliruan akibat kebodohan· Bagaimana memberi sanksi kepada istri· Bagaimana memisahkan istri· Bagaimana engkau memukul

Hindarilah mengumpat, menghina atau menggunakan kata-kata yg dapat menyakiti hatinya. Hindari menasihati/mencelan ya di depan keluarga, di depan anak-anaknya apalagi di muka umum.

Rabu, 04 Januari 2012

Referensi menikah menuju keluarga Sakinah mawahdah Warohmah









"Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih & sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya" (HR. Abu Sa'id)


"Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan)" (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah)



"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir" (Ar-Ruum 21) 

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (An Nuur 32)
"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah" (Adz Dzariyaat 49) 

"Janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk" (Al-Isra 32) 

"Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia menciptakan istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya" (Al-A'raf 189) 

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)" (An-Nur 26)
"Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan" ( An Nisaa : 4) 

"Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku" (HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.)
"Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah" (HR. Tirmidzi) 

"Janganlah seorang laki-laki berdua-duan (khalwat) dengan seorang perempuan, karena pihak ketiga adalah syaithan" (Al Hadits) 

"Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya" (HR. Bukhori-Muslim)
"Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat, sebab syaithan menemaninya. Janganlah salah seorang di antara kita berkhalwat, kecuali wanita itu disertai mahramnya" (HR. Imam Bukhari dan Iman Muslim dari Abdullah Ibnu Abbas ra). 

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah tidak melakukan khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya, karena sesungguhnya yang ketiga adalah syetan" (Al Hadits) 

"Dunia ini dijadikan Allah penuh perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan hidup adalah istri yang sholihah" (HR. Muslim) 

"Jika datang (melamar) kepadamu orang yang engkau senangi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan putrimu). Jika kamu tidak menerima (lamaran)-nya niscaya terjadi malapetaka di bumi dan kerusakan yang luas" (H.R. At-Turmidzi) 

"Barang siapa yang diberi istri yang sholihah oleh Allah, berarti telah ditolong oleh-Nya pada separuh agamanya. Oleh karena itu, hendaknya ia bertaqwa pada separuh yang lain" (Al Hadits)
"Jadilah istri yang terbaik. Sebaik-baiknya istri, apabila dipandang suaminya menyenangkan, bila diperintah ia taat, bila suami tidak ada, ia jaga harta suaminya dan ia jaga kehormatan dirinya" (Al Hadits) 

"Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram" (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)
"Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara" (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud) 

"Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak" (HR. Abu Dawud)
"Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain" (HR. Abdurrazak dan Baihaqi) 

"Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah" (HR. Bukhari) 

"Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang" (HR. Abu Ya¡¦la dan Thabrani) 

"Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat" (HR. Ibnu Majah,dhaif) 

"Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka" (Al Hadits) 

"Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya" (HR. Thabrani) 

"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama" (HR. Ibnu Majah) 

"Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda : Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama" (HR. Muslim dan Tirmidzi) 

"Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih)
"Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan) 

"Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)" (HR. Ahmad) 

"Dari Anas, dia berkata : " Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya" (Ditakhrij dari An Nasa'i)
"Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)