PROFIL IBU HJ. RUQOYAH, S Ag.
PEMILIK AVANI WEDDING MUSLIM
Permintaan Rias pengantin sangat pesat. Saya memulai bisnis rumah
pengantin muslim bukan karena ikut-ikutan, tetapi karena ingin berdakwah
lewat jalur yang masih belum banyak dilirik oleh aktifis dakwah,
umumnya yang terjun di bisnis ini adalah perias tulen tanpa
pengetahuan agama yang cukup, bahkan sebagian diantara mereka
bencong/banci.
Banyak yang mengatakan dunia rias pengantin
muslim sedang booming saat ini, tetapi kebanyakan yang terjun di bidang
ini adalah perias-perias konfensional yang melayani rias pengantin
muslim sekedar permintaan pasar, tetapi miskin nilai-nilai syar’i;
mereka kurang faham mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam
rias pengantin muslim.
Sebagai alumni UIN, saya berusaha
membumikan nilai-nilai Islam dengan kemasan yang tetap modis dan
professional tanpa melanggar syar’i , tidak semata-mata mencari
keuntungan, karena diatas segalanya saya bertanggung jawab kepada Allah
yang Maha Memberi Rizqi.
Tidak gampang saya menjalani bisnis ini.
Saya berada dipersimpangan jalan. Di satu sisi Latar belakang saya
lebih dikenal sebagai “guru ngaji” selama 9 tahun, 2 tahun pernah jadi
guru SD Islam, sehingga orang meragukan kemampuan saya sebagai perias,
karena (kata orang) penampilan saya lebih cocok sebagai daiyah/ustadzah.
Di sisi lain sesama aktifis dakwah saya dianggap terlalu berani,
bermain di ranah yang cenderung dihindari para aktifis dakwah, karena
dianggap mudah terpeleset pada pelannggaran syar’i.
Dengan
izin-Nya Yang Maha Rahim, saya ingin buktikan bahwa saya tetap bisa
memegang batasan syar’i,seperti tidak mencukur alis, tidak menyambung
rambut/sanggul, tanpa kehilangan makna rias yang sebenarnya, membuat
sang Ratu Sehari Tampil Cantik Mempesona ,dengan jilbab modis dan
syar’i.
Rencana awal saya hanya fokus pada busana pengantin,
kerena hobi menjahit sejak smp. Adapun soal dunia rias saya anggap bisa
saya ambil dari perias mana saja. Tetapi seiring berjalannya waktu dan
bisnis rias mulai bergulir, akhirnya saya terjun langsung dalam bisnis
rias.
Ada pengalaman pahit yang telah menggembleng saya; suatu
saat ketika saya akan berangkat merias dengan 1 orang perias utama dan 1
orang asisten (ketika itu saya belum kursus rias). Sang perias utama
terlambat datang, padahal hari itu dia ada 2 job rias. Satu dari saya
satu lagi di gedung. Karena dia terlambat dia meninggalkan saya begitu
saja dan memilih langsung ke gedung yang tentu bayarannya lebih besar.
Tentu saja saya kelabakan, karena tanpa persiapan apapun, saya belum
pernah merias wajah orang. Sejak itu saya berusaha keras untuk mendalami
dunia rias muslim . Alhamdulillah saya sudah buktikan, konsumen saya
puas dengan hasil kerja saya. di mana ada kemauan di situ ada jalan.
Adapun segala kendala dan rintangan itu akan mendewasakan kita.
Alamat :
Jl. Pangrango No. 21, Kompleks Jatibening Satu - Pondok Gede
Tidak ada komentar:
Posting Komentar